CERPEN
Kulihat
para petinggi itu berdadu mulut.saling menyatakan diri bahwa mereka yang paling
benar.ada sekitar 3 kelompok yang yang terdiri dari beberapa petinggi.oh.....
tunggu dulu,ada 10 rupanya.tidak-tidak ada 18 kelompok.oh.... bukan ! ternyata banyak
sekali.
“Apa yang mereka ributkan ?” tanyamu padaku
“oh... mereka.mereka sedang membela diri mereka masing
masing”. Jawabku
“Loh... untuk apa? Apakah ada yang menuduh mereka ?” tanyamu
lagi
“menuduh mereka? Menuduh para petinggi itu ? tak akan ada yang
dapat menudu para petinggi itu! Bahkan rakyat di negeri ini! Ucapku setengah
teriak,ku lihat kamu mengerutkan keningmu sebentar.kemudian kau berkata,”lalu?
Untuk apa mereka membeli diri mereka sendiri?”.
“mereka membela diri mereka untuk menjajah negeri
ini”.kataku dengan tatapan menerawang kedepan.
“ta...tapi mereka adalah petinggi negeri ini.mengapa mereka
malah menjajahnya?”.tanyamu
“biar kau tahu saya,bukan hanya para petinggi itu yang
menjajah.bahkan rakyatnya sendiri menjajah negeri sendiri.” Jawabku
“loh...bagaimana mungkin?!kau hanya berspekulasi.”tuduhnya
padaku
“hei aku tidak berspekulasi.ini kenyataan! Mereka seperti
itu karena mereka sudah tidak takut pada sang pencipta.keserakahan merasuki
mereka secara perlahan lahan,kesombongan menjadi diri mereka
sendiri.”kataku.kulihat dia sedang menatap sedih dengan pemandangan yang ada di
depanya”
“sekarang kita sedang melihat peperangan.ada yang sedang
menjajah,ada yang beruang,dan ada berkelompok yang memilih diam saja,netral,dan
menjadi yag dijajah”.
Bagian yang manakah
dirimu?kuharap kau bukan yang menjajah.kuharap juga kau tak memilih kelompok
yang dijajah.marilah! ganggam tanganku! Ayo berjuang denganku”.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar