Selasa, 14 Februari 2017

Renungan

Sudut Pandang
Seorang penulis terkenal duduk di ruang kerjanya,dia mengambil penanya dan mulai menulis.Berikut ini isi tulisannya: “tahun lalu,saya harus di operasi untuk mengeluarkan batu empedu.saya harus terbaring cukup lama di ranjang.di tahun yang sama saya berusia 60 tahun dan harus keluar dari perkejaan perusahaan percetakan yang begitu saya cintai,yang sudah saya tekuni selama 30 tahun.di tahun yang sama saya ditinggalkan ayah yang tercinta untuk selamanya.dan masih di tahun yang sama,anak saya gagal di ujian akhir kedokteran,karena kecelakaan mobil.biaya bengkel akibat kerusakan mobil sangat buruk! “istri sang penulis masuk ke ruangan dan menjumpai suaminya yang sedang sedih dan termenung.dari belakang sang istri melihat tulisan sang suami.perlahan-lahan dia mundur dan keluar dari ruangan,dan 15 menit kemudian dia masuk lagi,lalu meletakan sebuah kertas berisi tulisan sebagai berikut: “tahun lalu akhirnya saya berhasil menyingkirkan kantong empedu yang selama bertahun-tahun membuat perut saya sakit.tahunlalu saya bersyukur bisa pensiun dengan kondisi sehat walafiiat.sekarang saya bisa menggunakan waktu saya untuk menulis sesuatu dengan fokus yang lebih baik dan penuh kedamaian.pada tahun yang sama ayah saya yang berusia 95 tahun,tanpa kondisi kritis menghadap sang pencipta.dan masih di tahun yang sama,tuhan melindungi anak saya dari kecelakaan yang hebat.mobil kami memang rusak berat akibat kecelakaan itu,tapi anak saya selamat tanpa cacat sedikitpun”. Pada kalimat terakhir sang istri menulis berikut ini: “tahun itu adalah tahun yang penuh limpahan rahmat tuhan yang luar biasadan kami lalui dengan rasa takjub”.sang penulis terseyum dan mengalir rasa hangat di dadanya membaca tulisan sang istri yang memandang segala sesuatunya dari sisi yang berbeda,kini lagi bukan rasa kecewa yang dia rasakan namun rasa syukur yang dia rasakan.kejadiannya tetap sama dan tidak ada yang berubah,namun karena dilihat dari sudut pandang yang berbeda,maka dapat menghasilkan respon yang berbeda dari sebelumnya.

                Sobat talenta,kisah di atas mengingatkan kita akan satu hal bahwa apa pun yang terjadi di dalam kehidupan kita entah itu baik atau buruk,semunya tergantung pada pola pikir kita.saat kita dapat mengambil sesuatu yang baik dari setiap kejadian dalam kehidupan ini,pasti kita akan menjadikan hidup ini sebagai galeri kebesaran Tuhan.saya teringat seorang  tokoh alkitab,yusuf.dimana kalau melihat sebagian dari jalan hidupnya,kita akan menggangap apa yang terjadi dalam kehidupannya adalah seuatu yang buruk,fitnah demi fitnah ia alami bahkan ia di hukum atas perbuatan yang tak pernah ia lakukan,tetapi seorang yusuf menjadi teladan bagi kita,ia tak pernah mengegerutu,bahkan ia terus menyembahTuhan.sehingga suatu saat ia pun diangkat dan memuliakan Tuhan dalam kehidupannya.jadi apa pun yang terjadi dalam kehidupan kita,mari melihat segala sesuatunya dari sudut pandang Tuhan Yesus,karena ia tidak pernah merancangkan yang buruk,tapi selalu mampu mengubah yang buruk menjadi kebaikan bagi kita semua.Bagaimana menurut anda ?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar