Minggu, 09 April 2017

PERFECTION OF LOVE


Kate dan Leonard adalah sepasang sahabat yang begitu akrab. Kate berasal dari keluarga yang ekonominya cukup sedangkan Leonard berasal dari keluarga yang ekonominya menengah ke atas. Ayah Kate adalah seorang pedagang dan ibunya adalah seorang PNS, sedangkan ayah Leonard adalah seorang dokter dan ibunya adalah seorang bidan.
*****
Sejak kecil, mereka sudah terbiasa bersama, pergi  gereja bersama, bermain bersama dan memuji Tuhan bersama. Hal ini membuat teman-teman nya cemburu dan mengira mereka adalah sepasang remaja yang sedang menjalin kasih.
*****
Saat awal SMA, mereka berada di sekolah yang sama namun pada kelas yang berbeda. Kate berada di kelas X IPA 4 sedangkan Leonard berada di kelas X IPA 1. Meskipun demikian, hal tersebut tidak dapat melunturkan eratnya tali persahabatan mereka melainkan persahabatan mereka semakin erat dan semakin semangat untuk melayani Tuhan di PA sekolah mereka.
*****
Hingga saat pergantian kepengurusan PA, Leonard menjabat sebagai ketua umum PA sedangkan Kate menjabat sebagai bendahara umum PA. Hal ini membuat hubungan persahabatan mereka semakin erat dan semakin menggebu-gebu untuk menjadi pelayan Kristus. Namun, dibalik itu semua ada seseorang yang cemburu terhadap hubungan persahabatan mereka yaitu Rahel sang sekretaris.
*****
Suatu ketika, Rahel terasa panas ketika melihat Kate dan Leonard bercanda tawa di ruang PA. Namun, setelah itu Leonard keluar sebentar karena ia dipanggil oleh guru nya. Tak kuasa menahan panas nya perasaannya, Rahel pun datang menghampiri Kate dengan suara lantang.
*****
‘’Eh, Kate! Kamu jadi cewek gak usah cari perhatian kali deh sama Leonard! , jelas Rahel.
‘’Cari perhatian gimana, hel? Aku sama Leonard biasa-biasa kok. Hubungan kami hanya sekedar sahabat aja kok.’’ , balas Kate
“Elehh elehh buktinya apa tuh tadi gelitik-gelitik, ketawa-ketawa? Kan itu berarti hubungan kalian lebih dari sahabat.’’, jelas Rahel dengan nada naik.
*****
Tiba-tiba Leonard pun masuk kembali ke ruangan tersebut dan melerai adu mulut dari kedua nya.
*****
‘’Ini ada apaan sih ribut-ribut? Bikin malu kepengurusan PA aja, kalian itu seharusnya saling mengasihi bukan adu mulut seperti ini.’’, tegas Leonard.
Mendengar ucapan Leo, suasana di ruangan itu hening seketika dan Rahel pun tertunduk diam dan ketakutan.
‘’Kok kamu diam, hel? Tadi kamu semangat kali bentak Kate, sekarang kok diam begitu? Emang masalahnya apa sih? Kok tega kamu bentak Kate yang tidak bersalah ini? Seharusnya kita itu kompak, bukan kek gini, bentak-bentakan, ejek-ejekan.’’ ,jelas leo
‘’Aku gak tahan leo, aku gak tahan lihat hubungan kalian berdua. Aku cemburu lihat kedekatan kalian berdua. Dan aku pun hanyalah orang asing dalam kepengurusan PA ini. Aku merasa gak dianggap, Leo.’’, balas Rahel.
‘’Siapa bilang kami gak butuh kamu? Siapa bilang kami nggak menganggap kamu? Kami tuh butuh kamu dan kami tuh juga anggap kamu sebagai sahabat. Kalau tidak ada kamu siapa dong yang akan stempel seluruh notes anggota PA, siapa dong yang akan membuat slide PA kalau bukan kamu sang sekretaris. Jadi disini kita saling membutuhkan. Lagian, aku sama Kate hanyalah sahabat tidak lebih.’’, jelas Leo.
‘’Iya, Leo aku minta maaf. Maafkan aku ya, Kate.’’ ,ujar Rahel sambil menyalam tangan Kate dan melemparkan senyum kepadanya.
*****
Kate dan Rahel pun akhirnya berdamai dan mereka bertiga pun menjadi pengurus PA yang sangat kompak setiap saat. Baik Rahel, Kate maupun Leo, selain menjadi pengurus PA mereka bertiga juga menjadi kakak/abang sel.Rahel memiliki 3 adik sel yang harus ia bimbing, sedangkan Kate memiliki 4 adik sel yang harus ia bimbing dan Leo memiliki 5 adik sel yang harus ia bimbing ke arah yang lebih baik.
*****
Mereka terus memberitakan kebenaran firman Tuhan kepada adik-adik sel mereka, mereka juga tidak bosan-bosannya mengingatkan adik-adik sel mereka untuk sering berdoa, membaca alkitab. Meskipun jarak memisahkan mereka sebagai kakak dan adik sel, mereka masih bisa berkomunikasi dan menyemangati adik selnya via line, BBM, dan facebook.
*****
Hingga disaat mereka menginjak kelas XII, pelayanan mereka tetap terus berjalan. Namun di bulan September, Kate mulai merasakan keanehan yang terjadi dalam tubuhnya. Awalnya ia hanya sekedar pusing dan sakit kepala, namun lama-kelamaan ia tidak hanya pusing bahkan sampai membuatnya jatuh pingsan. Tidak hanya itu, darah sering keluar dari hidungnya.
*****
Selang sebulan kemudian, seluruh anggota tubuh kate sangat sulit untuk digerakkan. Ia sangat kesulitan untuk berjalan, langkah kakinya sulit untuk terkendali. Keanehan yang terjadi pada diri Kate, membuat ibunya menjadi khawatir dan ia pun memberitahukan hal ini kepada suaminya.
*****
‘’Pak, sebaiknya kita harus membawa Kate ke dokter. Kita harus mengecek kesehatannya.’’ , ujar ibu Kate
‘’Emangnya kenapa sih bu? Anak kita baik-baik aja kok. Buktinya saja ia selalu ceria, dan tak pernah mengeluh kesdakitan.’’balas bapak
‘’Pak, tapi belakangan ini mama merasa Kate sekarang bukanlah Kate yang dulu. Mama rasa ada yang aneh dengan kesehatan Kate. Buktinya saja, semalam kate, mimisan 2 kali.’’,ujar ibu
‘’Aduh ma.. Paling itu hanya mimisan biasa, toh nanti sembuh juga kok.’’,ujar bapak.
‘’Pak, tapi gak ada salahnya kan kalo kita bawa Kate ke dokter? Kita hanya mengecek kesehatannya, pak. Lagian pun mama khawatir dengan kondisinya sekarang ini.’’, ujar ibu.
‘’Iya deh ma. Besok kita ke dokter ya.’’, ujar bapak.
Keesokan harinya Kate pun dibawa orangtuanya ke rumah sakit. Saat di rumah sakit Kate pun segera di cek kesehatannya,dan ia pun disuruh ibunya untuk menunggu diluar karena ibunya tak kuasa melihat putrinya apabila hasil dokter menunjukkan putrinya mengidap penyakit mematikan.
*****
Dokter pun keluar dari lab nya dan membawa hasil pemeriksaanya terhadap diri Kate. Dokter itu mengatakan bahwa Kate terkena penyakit kanker otak stadium 3, ia juga menyarankan agar Kate segera diberitahu dan di kemoterapi untuk mencegah sel-sel kankernya berkembang pesat. Ia juga tidak bisa menjamin bahwa Kate dapat bertahan hidup dalam jangka waktu yang panjang.
*****
Mendengar hal itu, kedua orang tua kate bak disambar petir, perasaan mereka begitu hancur, dan cucuran air mata mereka pun terus mengalir deras tiada henti di kedua belahan pipi mereka. Disinilah , kedua orangtua Kate mulai menyalahkan Tuhan, mereka berasumsi bahwa Tuhan tidak adil terhadap keluarga mereka terlebih kepada putri mereka padahal putri mereka sangat begitu aktif dalam melayani Tuhan.
*****
Awalnya, kedua orangtua Kate ragu untuk memberitahukan kondisi kesehatan kate saat ini, namun dengan berat hati, akhirnya mereka pun sepakat untuk memberitahukannya ke Kate. Ketika diberitahu, air mata Kate langsung mengalir deras membasahi kedua pipinya, perasaan nya berkecamuk, ia mulai kehilangan arah hubungannya dengan Tuhan menjadi jauh.
*****
Kehidupan sekolah Kate tidak seperti biasanya, Kate yang dulunya ceria, humoris, sekarang menjadi pendiam. Ia pun juga lebih sering menyendiri.Ketika teman-temannya menghampirinya, Kate lebih memilih untuk pergi dan menghidar dari mereka. Ia tak ingin temannya memiliki seorang teman yang berpenyakitan seperti dirinya.
*****
Di kelas, Kate lebih memilih untuk menutup mulut dan menulis sebuah diary yang berisikan rasa kecewa nya kepada Tuhan. Saat pulang sekolah, Kate yang biasanya bersedia diantar oleh Leonard, kini memilih untuk menaiki angkutan umum. Hubungan Kate dan Leonard semakin hari semakin dingin. Kate pun lebih memilih untuk menjauh dari Leonard.
*****
Leonard  merasakan ada perubahan aneh yang terjadi pada diri Kate, Leonard pun memutuskan untuk segera menemui Kate. Saat ditemui, Kate langsung berlari menjauhi Leonard, namun Leonard bersikukuh untuk mengejar dan menemuinya.
*****
Saat berlari, tiba-tiba Kate merasakan rasa sakit yang begitu hebat di kepalanya. Ia pun pingsan, dan darah pun mengalir deras dari hidungnya. Melihat Kate, yang tergeletak lemah dengan bersimpuh darah di hidung Kate, secepat kilat Leonard membawanya ke rumah sakit dan Kate pun ditangani segera oleh dokter.
*****
Leonard pun juga menghubungi kedua orangtua Kate agar kedua orangtua Kate datang menemui putrinya yang malang itu. Dokter pun keluar dari ruangan itu dan dokter itu lebih memilih untuk tidak memberitahukannya kepada Leonard. Namun, L:eonard pun terus memaksakan kehendaknya dan dokter itu pun akhirnya memberitahukan kondisi Kate kepada Leonard.
*****
Mendengar pernyataan dokter, Leonard langsung masuk ke dalam ruangan itu dan meratapi sahabatnya yang malang itu. Sambil meneteskan air mata, Leo pun tak menyangka bahwa sahabatnya itu terkena penyakit ganas ini.
*****
Kedua orangtua Kate pun tiba di rumah sakit, mereka segera menuju ruang rawat putrinya itu. Di sana, didapati nya lah seorang pria yang sedang meneteskan air mata nya dan pria itu adalah Leonard.
‘’Kenapa kamu disini, Leo? Bukankah seharusnya kamu di sekolah lagian orangtua mu akan marah apabila mereka mengetahui bahwa kamu berada disini dan tidak disekolah.’’ , ujar ayah Kate
‘’ Untuk apa aku sekolah om kalau sahabat ku kubiarkan sendiri disini merasakan rasa sakit yang ia derita.’’, balas Leonard
‘’Kami berterima kasih atas kesediaan mu untuk membawa putri kami kemari.Kami juga tahu kalau kamu adalah sahabat Kate sejak kecil. Tapi, bagaimana pun kamu juga harus sekolah. Kami tak ingin kamu bolos hanya karena hal ini.’’ , ujar ayah Kate.
‘’Om, kenapa sih om menutupi penyakit nya Kate dari ku? Kenapa om? Om dan tante kan tahu kalau aku tuh sahabatnya Kate dari kecil. Tapi mengapa ketika Kate sedang sakit seperti ini, sedang membutuhkan banyak perhatian seperti, kenapa Om gak memberitahukannya? Om gak sayang sama Kate? Apa Om gak tega lihat Kate terpuruk seperti ini? Apa Om gak tega lihat Kate yang terus membisu sepeti ini?’’ ujar Leonard dengan nada naik.
‘’Om.. Mengerti leo. Om mengerti.. Tapi ini adalah permintaan dari Kate sendiri. Ia tak ingin merepotkan kalian.’’, ujar ayah Kate.
‘’Seharusnya, om tidak mengikuti perkataan Kate om. Justru di saat- saat seperti inilah ia butuh motivasi dari sahabat dan teman-temannya.’’,tegas Leonard.
*****
Dokter kembali masuk ke dalam ruang tersebut dan ia mengatakan bahwa lebih baik Kate dirawat di rumah sakit hingga akhir tahun. Dan kedua orangtua Kate pun setuju akan hal itu demi kesembuhan putri mereka.
Sewaktu Kate berada di rumah sakit, Leonard merasa hampa, ia merasa kesepian.  Ia pun ingat bahwa Kate juga menjadi kakak sel. Leo pun langsung menghampiri keempat adik sel Kate dan mengajak mereka untuk menjenguk Kate di rumah sakit.
*****
Saat dikunjungi, Kate merasa senang dan bahagia atas kehadiran Leonard berserta keempat adik sel nya terlebih lagi mereka juga membawa buah-buahan yang masih segar. Kate merasa bahwa masih ada yang peduli sama dia, masih peduli akan keterpurukan ia saat ini. Hingga mereka ingin berpamitan pulang, Kate meneteskan air matanya yang terharu melihat ketulusan hati Leo dan keempat adik selnya untuk menjenguknya.
*****
Akhir tahun pun telah tiba, dan dokter pun memperbolehkan Kate pulang dikarenakan kondisi Kate yang mulai membaik. Kate pun juga diperbolehkan untuk kembali bersekolah. Awal masuk sekolah di tahun yang baru, Kate merasa sangat bahagia karena teman-temannya begitu antusias menyambut kehadirannya kembali di sekolah tersebut termasuk Leonard sahabat nya itu meskipun kondisi nya yang lemah dengan rambutnya pun yang botak akibat dari kemoterapi dan kini ia pun juga duduk di kursi roda.
******
Waktu berlalu dengan cepat. Kate berhasil lulus sekolah, begitupula dengan Leo. Kini Kate merasa kesepian ia pun mulai menulis sebuah puisi dan harian sebagai hal yang bisa menghiburnya. Tamat SMA Leo mengambil jurusan kedokteran sedangkan Kate, ia tetap terus berjuang melawan penyakit yang ia derita. Meskipun demikian Leonard tetap setia untuk mendampingi Kate  ditengah kesibukan nya. Namun, hal ini membuat kedua orangtua Leonard merasa terganggu dengan kondisi Kate yang terus bergantung kepada putranya itu. Dan memberitahukan hal tersebut kepada Kate agar Kate menjauh dari Leonard.
******
Kate pun berusaha menjauhi Leonard. Meskipun demikian Leonard tetap terus memperhatikan Kate ia tetap memperhatikan perkembangan dari kondisi kesehatan Kate. Bahkan Leo pun mendokumentasikan segala upaya Kate dalam melawan penyakit kankernya. Leo juga menghubungi beberapa redaksi agar karya-karya Kate dipublikasikan di majalah-majalah dan dibaca oleh banyak orang.
******
Kondisi Kate pun semakin parah perkembangan sel kankernya begitu pesat. Ia pun sempat meninggal karena nafsu makan nya yang berkurang. Badan Kate yang dulunya bugar kini kurus, ia pun juga sempat tak mengingat orang-orang yang berada di sekitarnya.
Suatu saat Leo mengajak kedua orangtuanya untuk melamar Kate. Namun kedua orangtuanya menolak permintaan Leo melihat kondisi Kate yang seperti itu. Namun, Leo pun tetap bersikukuh untuk melamar Kate dan ia pun berhasil membuat hati kedua orangtuanya luluh dan kedua orangtuanya pun menyetujui permintaannya.
Leo pun pergi melamar Kate bersama orangtuanya. Awalnya Kate merasa ragu, ia takut gak bisa membuat Leo bahagia ia takut menyusahkan Leo dan keluarga nya. Namun Leo menyakinkan Kate bahwa ia tidak merasa kerpotan dan ia begitu sayang kepada Kate. Akhirnya, Kate pun menerima lamaran Leo.
******
Leo dan Kate pun menikah. Kini mereka hidup bahagia. Leo terus membantu Kate dalam menerbitkan karya-karya Kate di majalah-majalah dan tak sedikit pula orang yang begitu tertarik dan bersimpati dengan Kate.
******
Namun kebahagiaan mereka pun bersifat sementara, hingga suatu malam, Kate mengalami kejang-kejang yang begitu hebat. Leo pun langsung membawa Kate ke rumah sakit dan ia pun segera membawa kekasihya itu ke ruang ICU untuk menolong kekasihnya itu. Sayangnya, nyawa kekasihnya itu tak dapat tertolong lagi, ia terus mengalami demam dan tensinya pun terus menurun. Detak jantung nya pun terus melemah. Akhirnya Kate pun meninggal.
******
Meskipun ia meninggal, ia telah memotivasi jutaan orang dengan karya-karya nya di majalah-majalah.  Itu menjadi bukti bahwa sekalipun sudah tak berdaya secara fisik, Kate tetap berguna dan menjadi penolong bagi orang lain, sesuai keinginan terbesarnya. Dan Leo pun bangga memiliki istri seperti Kate.

(EventMadingPA/AnggotaMadingPA/GAHM)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar